Penggunaan rangkaian yang memuat resistor, kapasitor dan induktor dapat dijumpai di dalam beragam aplikasi elektronik, seperti tuning radio, amplifier, sistem kontrol otomatis, dan berbagai aplikasi elektronik lainnya. Dalam penggunaan aplikasi elektronik yang memuat kapasitor dan resistor tersebut ada yang menggunakan arus DC dan arus AC. Pada arus DC, arusnya akan konstan terhadap waktu.
Sedangkan pada Arus AC, arusnya akan berubah terhadap waktu. Namun, tidak akan tahu bagaimana keluaran dari arus AC jika tidak ada percobaan. Keluaran tersebut divisualisasikan oleh osiloskop.
Setiap rangkaian yang memuat kapasitor dan induktor akan mengalami gejala transien yang juga dapat divisualisaikan outputannya melalui osiloskop. Induktor adalah komponen pasif elektronika yang dapat menyimpan energy pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor dalam menyimpan energy dalam bentuk magnet ditentukan oleh induktansinya dalam satuan Henry. Induktor terbuat dari sebuah kawaang dibentuk menjadi kumparan, lilitan yang dapat membantu medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Fungsi utama induktor dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya [1]. Komponen aktif adalah komponen yang dapat memberikan energi atau beda potensial kepada rangkaian. Sedangkan komponen pasif adalah komponen yang bersifat menyerap energi maupun mendisipasikan energi.
Rangkaian kapasitor dengan sumber tegangan AC. Download borang 1 azam niaga. Besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam kapasitor dapat dinyatakan dengan laju perpindahan muatan listrik pada keping kapasitor tersebut yang dinyatakan. Dalam rangkaian kapasitor pada arus AC mempunyai sifat bahwa arus mendahului tegangan dengan beda sudut fase sebesar 90 o atau dan.
Sebagai contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor. Secara umum rangkaian terdiri dari tiga komponen dasar tersebut. Sebelumnya telah dipahami bahwa resistor bersifat mendisipasikan energi menjadi berbagai bentuk, seperti panas. Sedangkan kedua komponen pasif lainnya memiliki sifat yang sedikit berbeda. Kapasitor adalah komponen elektronika yang didesain untuk menyimpan energi pada medan listrik diantara kedua platnya.Namun pada rangkaian Alternating-Current (AC) ada sedikit perbedaan dalam sifat karakteristiknya. Untuk resistor selain mendisipasikan energy, resistor berguna untuk menurunkan amplitude dari sinyal keluaran dari rangkaian.
Sedangkan inductor dan kapasitor juga memiliki sifat sejenis dengan resistor namun berguna untuk menolak adanya perubahan nilai dari arus AC. Seringkali dinamakan impedansi dan reaktansi.[2]. Pada percobaan rangkaian RC, resistor dan kapasitor disusun sepert pada gambar 3. Rangkaian dihubungkan ke generator dan diatur frekuensi sebesar 100 Hz. Rangkaian juga dihubungkan ke osiloskop dengan ground ke kapasitor agar sinyal keluaran berupa sinyal C, sementara kutub positif dihubungkan ke resistor.
N ilai time/div = 5 ms/div, dan voltase/div=2volt/div kemudian grafik sinyal keluaran pada osiloskop akan muncul dan dicatat nilai V min, V max, dan V rms. Dilakukan variasi frekuensi dengan nilai 100 Hz, 125 Hz, 150 Hz, 175 Hz, dan 200 Hz. Pada percobaan rangkaian RL dan RLC dilakukan langkah-langkah pada percobaan rangkaian RC. Rangkaian RL ditunjukkan pada gambar 4 sedangkan pada rangkaian RLC ditunjukkan pada gambar 5.
Arus dan Tegangan Bolak-Balik A. Pengertian Arus dan Tegangan Bolak-Balik Dalam zaman modern sekarang ini kebutuhan akan energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok. Pada saat ini hampir semua perkantoran dan industri menggunakan energi listrik yang jumlahnya semakin lama semakin besar. Pemerintah pun berusaha untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dengan membangun pembangkit tenaga listrik. Dewasa ini telah banyak dibangun proyek proyek untuk Pembangkit Tenaga Listrik Negara dengan berbagai sumber tenaga yang digunakan untuk menjalankannya, misalnya PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Panas Bumi), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan sebagainya. Pada umumnya semua tenaga listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber pembangkit tenaga listrik tersebut adalah berupa arus bolak-balik dan tegangan bolak-balik yang dihasilkan oleh generator yang digerakkan dengan energi yang berasal dari sumber daya alam.